Saturday, December 18, 2010

Khutbah Awal Muharram



الحمد لله حمد امرئ عرف قدر الدارين

فاختار منهما ما تستحق الختيار . أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له الذى كشف لنا حقيقة تلك الدار وأشهد أن سيدنا ونبينا محمدا عبده ورسوله الذى لم يركن يوما لدار الاغترار .

أللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه المنزهين فى طاعتهم عن ملاحظة الاغترار. أما بعد فيا عباد الله أوصيكم واياى بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون .

Saudara-saudara kaum muslimin. Dengan tidak terasa , kita sudah memasuki tahun baru , yaitu tahun 1432 hijriyah . Ibarat ahli dagang , kita sudah tentu membuat perhitungan , menutup akaun lama dan membuka akaun baru.

Akaun lama ditutup bukan asal ditutup saja. Tetapi dilihat dan di periksa tentang untung dan ruginya. Kalau terdapat kerugian , maka dijadikanlah peringatan untuk tahun akan datang supaya jangan mendapat rugi lagi. Atau sekurang-kurangnya jangan sampai mendapat untung kurang dari tahun yang lalu.

Demikianlah hendaknya kita hidup didunia membuat perhitungan buat diri kita sendiri , sebelum Allah mengadakan perhitungan buat amal kita diakhirat. Kerana pada hari itu, kita sudah tidak dapat lagi berikhtiar dan berusha buat menambahkan kenuntungan atau buat menebus kerugian.

Firman Allah s.w.t: (al Hasyr ayat 18-19)

Ertinya (Tafsirnya): Wahai orang-orang yang beriman , takutlah kepada Allah dan setiap diri hendaklah melihat (perhatikan) apa yang telah diusahakannya untuk besok (hari kiamat).

Dan takutlah kepada Allah , sesungguhnya Allah mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan.

Janganlah kamu seperti orang-orang yang lupakan kepada Allah , maka Allah akan menjadikan mereka melupakan diri mereka (lupa diri). Mereka yang (sifatnya) begitu adalah orang-orang yang Fasik.


Selain dari itu, di akhirat nanti, akan diperiksa segala amal kita langsung dari Allah, sebagaimana diterangkan oleh Nabi s.a.w.:

Ertinya: “Tidak ada seorang pun daripada kamu melainkan ia akan diperiksa oleh tuhannya pada hari kiamat, tidak ada juru bahasa antara dia dan tuhannya. Maka ia menengok ke sebelah kanannya, maka ia tidak melihat melainkan amalnya yang telah dikerjakannya. Ia menengok lagi ke sebelah kiri, maka ia melihat amalnya juga. Ia melihat di hadapannya, maka tidak ia melihat melainkan api neraka menghadapi dirinya. Oleh kerana itu hendaklah kamu takut kepada api neraka, sekalipun hanya dengan bersedekah dengan sekeping kurma.”- (al Bukhari, Muslim dan at termizi)

Saudara-saudara kaum muslimin.

Kemudian kita fikirkan pula empat perkara yang menjadi tujuan penting daripada tuntutan Tuhan waktu kita masuk saja ke dalam ruangan hari kiamat, iaitu umur, amal, harta dan tubuh kita, sebagaimana diterangkan dalam sabda Nabi s.a.w.:


Ertinya: “Belum lagi berkisar seorang hamba pada hari kiamat, hingga dia ditanya dari hal umurnya, di mana dihabiskannya, tentang amalnya, di mana diusahakannya, tentang harta bendanya, dari mana didapatkannya dan di mana dibelanjakannya, dan tentang tubuhnya, di mana dicampakkannya!”

(al Tirmizi)


Mengingat Tuhan Di Waktu Senang

Saudara-saudara kaum muslimin.

Terlalu pandai manusia memuji-muji Allah, mengingat dan menyebut-nyebut kebesaran-Nya di waktu mereka sedang tersepit, sedang dalam kesukaran dan malapetaka. Panjang lebar doa permohonannya, bermacam-macam puji-pujian yang diucapkannya, buat meminta kepada Allah, supaya mereka dilepaskan dari kesusahannya. Padahal semalam atau sebelumnya, mereka lupa kepada Tuhan, tak kenal Tuhan, tak pernah memuji-muji Tuhan, apa lagi menyembah-Nya, kerana waktu itu mereka hidup sihat dan mewah, gagah dan berkecukupan, bermandi dalam lautan kesenangan dan kegembiraan.

Manusia yang begini sifatnya, disindir oleh Allah dalam firman-Nya: (surah Haa mim as sajdah ayat 51)

Ertinya: “Dan apabila Kami kurniakan nikmat kesenangan kepada manusia, lalu ia berpaling dan menjauhkan diri daripada Aku. Tetapi apabila dia ditimpa kesusahan lalu ia berdoa panjang lebar.”

Sikap ini adalah sikap orang yang sombong dan takbur, sikap orang yang curang dan tidak jujur, tidak ikhlas, munafik, penderhaka, dan sikap orang yang jiwanya kotor. Dengan sikap curang ini dapatkah manusia terlepas dari kesusahannya? Sikap curang tidak dapat melepaskan manusia dari kesusahannya. Boleh jadi dia terlepas dari satu kesusahan, tetapi lain kesusahan akan menimpa lagi, sehingga kesusahan itu sebagai benang kusut yang tidak dapat diperbaiki lagi.

Lihatlah contohnya diri Firaun. Waktu Firaun hidup dan besar kekuasaannya, ia mempermainkan agama Allah, menghina utusan Allah dan mengaku menjadi Tuhan. Setelah tuhan turunkan azab atasnya, barulah ia mahu taubat, tetapi sudah terlambat, terlambat dan terlambat, laksana nasi sudah menjadi bubur, kerana lebih dahulu sudah disampaikan peringatan Allah, bahkan sudah dikirimkan beberapa ujian.

(Surah Yunus ayat 91)

Ertinya: “Sekarangkah engkau baru mahu beriman, padahal dahulunya engkau derhaka dan daripada orang-orang yang membuat kerosakan?”

Saudara-saudara kaum muslimin.

Orang yang dapat kelepasan dari kesusahannya ialah yang waktu dalam kesenangan ia mengingat dan mendekati Allah, ia mengenal dan mensyukuri nikmat-Nya, ia puji dan menyembah-Nya. Maka kalau ia ditimpa kesusahan, nescaya lekas benar Allah berikan pertolongan kepada-Nya, dan dilepaskan dari kesusahannya. Perhatikanlah sabda Nabi s.a.w.:

Ertinya: “Berkenalanlah kepada Allah di waktu lapang (senang) nescaya Allah balas kenal kepadamu di waktu susah.” -( Abul Qoosim bin Busyraan)

Contohnya seperti Nabi Yunus a.s. Ia telah dilemparkan ke dalam lautan, lalu ditangkap oleh seekor ikan yu yang sangat besar. Kemudian dilemparkannya di tepi laut. Kalau tidak kerana dahulunya ia mengenal dan Mengingat Allah, nescaya ia berada di perut ikan yu sampai hari kiamat, sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah:

(As Shoofat ayat 143-144)

Ertinya: “Kalau sekiranya dahulunya Nabi Allah Yunus tidak banyak memuji-muji Tuhan, nescaya ia tinggal dalam perut ikan itu sampai hari kiamat.”

Dua contoh dari dua orang itu, baik benar dijadikan pelajaran. Kedua-duanya sama mendapat bahaya kesusahan di lautan. Yang satu Nabi Yunus telah ditolong oleh Tuhannya, kerana dahulunya di waktu sihat dan kuat, wakyu lapang dan senang ia selalu mengingat dan memuji Allah, ia tunduk dan menyembah Allah. Sedang yang satu lagi ialah Firaun, ditenggelamkan dan dibinasakan terus, segala permintaannya dan pengakuannya ditolak oleh Allah, kerana dahulunya diwaktu ia gagah dan berkuasa, waktu hidup mewah dan senang, ia lupa kepada Allah, ia ingkar dan ia musuhi utusan Allah, dan ia tolak agama Allah.

Mudah-mudahan Allah teguhkan iman kita supaya kita tetap memuji dan menyembah-Nya di waktu susah dan di waktu senang. Amin Allahumma Amin…


(al A'raf ayat 69)

Ertinya: “Maka hendaklah kamu mengingat nikmat Allah supaya kamu beruntung.”


No comments: